Jika
kamu tertarik dengan game yang bisa membangun kota, namun ingin yang lebih
berasa sejarah-sejarahnya, kamu bisa mencoba game klasik besutan dari Sierra
Entertainment ini. Emperor: Rise of The Middle Kingdoms merupakan game dimana
kamu berperan sebagai seorang gubernur pada masa dinasti kerajaan Cina yang
mempunyai misi untuk membangun kota dan sekaligus mengelolanya. Game yang terbit
pada tahun 2002 ini merupakan salah satu pioneer dari genre city-building games
pada masa itu. Jika kamu sudah pernah memainkan Caesar III, game ini adalah
sekuelnya.
Gameplay – Sumber daya segalanya
Seperti
game-game city-building pada umumnya, kamu mempunyai misi untuk membangun kota
dari pedesaan hingga menjadi kota besar, dan memenuhi permintaan masyarakatmu
yang semakin banyak dan beragam seiring berkembangnya kotamu. Namun, kamu lebih
merasakan bagaimana manis dan pahitnya menjadi pengelola kota di game ini
karena kamu akan menemukan sumber daya dan tantangan yang berbeda-beda di
setiap kota yang kamu kelola. Di kotamu bisa saja hanya terdapat sayur kubis
sebagai sumber pertanian dan pangan untuk masyarakat dan bisa membuat mereka
jadi tidak suka denganmu gara-gara cuman dikasih makan kubis doang, dan bisa
meninggalkan kotamu sampai membuat kotamu kekurangan penduduk, membuat
tempat-tempat lainnya kekurangan pekerja dan ujung-ujungnya kotamu mati. Akhirnya
kamu perlu melakukan impor beragam bahan pangan dengan berdiplomasi dan membuka
jalur perdagangan dengan kota-kota lain, namun untuk dapat duit untuk impor,
kamu juga perlu memanfaatkan sumber daya lain yang ada dikotamu untuk dijual ke
kota lain dan uangnya digunakan membeli bahan pangan tersebut.
Namun dari penjualan itu belum tentu bisa menutupi pengeluaran lain-lain seperti pembangunan dan pengamanan kotamu karena di dalam game ini, kota lain bisa menyerangmu kapan saja, atau kamu yang melakukan serangan ke kota lain karena kamu kepengen jadi penguasa. Akhirnya kamu perlu merekrut pasukan yang tentunya memerlukan uang dan sumber daya, apalagi jika tak punya tambang besi, kamu jadi perlu impor lagi untuk dapat senjata atau bahan baku senjata jika beli senjata kemahalan buatmu, membuatmu bisa berpikir ekstra biar kotamu gak bangkrut.
Game ini memiliki keterbatasan dalam hal jarak bangunan ke bangunan lain, misalkan kamu bangun pertanian, dan hasil pertanian perlu diletakkan di lumbung. Jika lumbung terlalu jauh dari pertanian, maka para petani tidak mau mengirimnya. Atau jika dari lumbung ke pasar terlalu jauh maka para pedagang tidak mau mengambil hasil pertanian dari lumbung untuk dibawa ke pasar, yang tentunya menjadi masalah jika kotamu sudah besar karena kamu perlu menaruh lumbung, pertanian, dan pasar harus saling berdekatan, sedangkan pasar harus dekat dengan rumah-rumah, yang tentunya menjadi tidak enak dipandang jika pertanian dan lumbung berada di samping rumah-rumah mewah. Kemudian game ini juga mempunyai keterbatasan dalam jumlah bangunan karena kamu tidak bisa membangun sampai ratusan bangunan. Sedangkan di game ini kamu bisa memainkan map yang berukuran sangat besar, namun kamu tetap dibatasi dalam jumlah bangunan sehingga kamu hanya bisa membangun kota sampai separuh map saja, sedangkan sisanya lahan kosong karena jumlah bangunanmu sudah maksimal.
Namun dari penjualan itu belum tentu bisa menutupi pengeluaran lain-lain seperti pembangunan dan pengamanan kotamu karena di dalam game ini, kota lain bisa menyerangmu kapan saja, atau kamu yang melakukan serangan ke kota lain karena kamu kepengen jadi penguasa. Akhirnya kamu perlu merekrut pasukan yang tentunya memerlukan uang dan sumber daya, apalagi jika tak punya tambang besi, kamu jadi perlu impor lagi untuk dapat senjata atau bahan baku senjata jika beli senjata kemahalan buatmu, membuatmu bisa berpikir ekstra biar kotamu gak bangkrut.
Game ini memiliki keterbatasan dalam hal jarak bangunan ke bangunan lain, misalkan kamu bangun pertanian, dan hasil pertanian perlu diletakkan di lumbung. Jika lumbung terlalu jauh dari pertanian, maka para petani tidak mau mengirimnya. Atau jika dari lumbung ke pasar terlalu jauh maka para pedagang tidak mau mengambil hasil pertanian dari lumbung untuk dibawa ke pasar, yang tentunya menjadi masalah jika kotamu sudah besar karena kamu perlu menaruh lumbung, pertanian, dan pasar harus saling berdekatan, sedangkan pasar harus dekat dengan rumah-rumah, yang tentunya menjadi tidak enak dipandang jika pertanian dan lumbung berada di samping rumah-rumah mewah. Kemudian game ini juga mempunyai keterbatasan dalam jumlah bangunan karena kamu tidak bisa membangun sampai ratusan bangunan. Sedangkan di game ini kamu bisa memainkan map yang berukuran sangat besar, namun kamu tetap dibatasi dalam jumlah bangunan sehingga kamu hanya bisa membangun kota sampai separuh map saja, sedangkan sisanya lahan kosong karena jumlah bangunanmu sudah maksimal.
Story – Role-playing sebagai pengelola kota
Dari
segi cerita, game ini membawamu kembali ke zaman dinasti kerajaan Cina. Di
Story Mode dari game ini, kamu akan menjumpai Campaign dari beberapa dinasti
kerajaan Cina. Dan di setiap story, kamu akan mempunyai peran dan backstory
yang berbeda-beda. Kadang kamu menjadi ketua di suatu desa dan
mengembangkannya, atau kamu menjadi utusan dari Raja yang baru memenangi perang
untuk membangun kembali kerajaannya, tentunya dengan tujuan-tujuan berbeda yang
harus dipenuhi, membuatmu mendapatkan rasa role-playing dalam game ini, namun
masih memiliki misi yang sama, yaitu membangun kota. Namun begitu, game ini
hanya menggunakan dinasti kerajaan Cina sebagai pondasi cerita. Selebihnya
merupakan cerita fiksi untuk mengembangkan peranmu saja, sehingga unsur
historisnya tidak terlalu dapat.
Visual – 2D yang mengundang imajinasi
Dari
segi visual, game ini masih menggunakan 2D dan fixed-camera rotation, namun diimbangi
dengan penampilan gambar yang dapat membuat imajinasimu berjalan. Kamu bisa
menikmati bentuk beragam bangunan pada era dinasti kerajaan Cina dari gubuk
sampai palace yang berstruktur unik, sungai kanal dan tentunya tembok Cina.
Kemudian juga taman-taman dan pohon yang dapat membuatmu membayangkan kamu
berada di taman tersebut. Landscape yang beragam seperti sungai, hutan, padang
rumput dan sebagainya dapat membuatmu melihatnya berkali-kali sampai lupa
dengan kotamu.
Music – Efek dan musik yang menghidupkan
Dari
sound effect, game ini dapat membawa suasana seperti di kota-kota kerajaan Cina
ataupun alam liar seperti sungai dan hutan seperti hidup. Setiap bangunan dan
orang memiliki sound effect sendiri-sendiri, dan kemudian dimainkan saat
kameramu berada didekatnya, sehingga jika terdapat banyak bangunan, sound
effect akan dimainkan bersama-sama, menimbulkan efek suara perkotaan yang
padat, begitupun juga saat kameramu berada di alam. Background music yang
diberikan oleh game ini juga tepat dalam membawakan suasana dinasti kerajaan
Cina, dan dapat menyatu dengan sound effect lainnya sehingga semakin
menghidupkan game ini.
Replayability – Memberimu kebebasan untuk bercerita
Aku
masih memainkan game ini dan itu sudah cukup menjadi bukti bahwa game ini bisa
dimainkan berkali-kali. Namun begitu, game ini tetap memberikan fitur yang bisa
dimainkan berkali-kali, seperti game mode Open Play dimana kamu dapat memilih
map dan opsi yang sudah disediakan dan kemudian membangun kota sesukamu. Atau
kamu bisa membuat sendiri ceritamu dengan Campaign Editor Mode dimana kamu bisa
membuat map dan campaign sendiri dengan opsi-opsi yang beraneka ragam, yang
tentunya dapat membuatmu tetap merasakan suasana baru dalam bermain game ini.
Conclusion
Meskipun
sudah berusia sangat lama, game ini
tetap mempunya fitur-fitur unik yang tidak dimiliki game-game baru karena
gameplay dan visualnya yang tidak lagi populer di kalangan developer-developer
city-building games yang baru. Sehingga membuat game ini menjadi klasik dan
dapat menyimpan kenangan. Begitupun juga kekurangan-kekurangan yang ada pada game
ini umumnya karena keterbatasan teknologi pada saat itu sehingga jika game ini
kembali dibuat kemungkinan akan menjadi lebih bagus.
Overall 8/10
Overall 8/10
No comments:
Post a Comment